Profil CEO TikTok Shou Zi Chew: Kontroversi Privasi dan Keamanan Data yang Membuatnya “Dihajar” Kongres AS

Niscayanews.com – Shou Zi Chew adalah seorang CEO sukses yang saat ini menjabat sebagai CEO TikTok. Namun, belakangan ini ia menjadi sorotan dunia karena kontroversi terkait privasi dan keamanan data pengguna TikTok. Pada Maret 2023, Shou Zi Chew dihadirkan dalam rapat kongres AS yang membahas tentang praktik privasi dan keamanan data pengguna TikTok. Dalam rapat ini, ia dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan tajam dari anggota kongres yang menyuarakan keprihatinan tentang praktik privasi dan keamanan data pengguna TikTok, terutama anak-anak dan remaja.
Sebelum membahas kontroversi terkait privasi dan keamanan data TikTok, ada baiknya kita mengenal profil dan latar belakang Shou Zi Chew terlebih dahulu. Shou Zi Chew dilahirkan di Singapura pada tahun 1982. Ia meraih gelar dalam bidang Ilmu Komputer dari National University of Singapore dan meraih gelar MBA dari Stanford Graduate School of Business pada tahun 2011. Sebelum menjadi CEO TikTok, Shou Zi Chew memiliki banyak pengalaman di industri teknologi dan investasi. Ia pernah bekerja di perusahaan investasi global Coatue Management dan perusahaan teknologi Xiaomi, di mana ia menjabat sebagai CFO dan mendampingi perusahaan dalam proses IPO.
Setelah bergabung dengan ByteDance, Shou Zi Chew menjadi CFO ByteDance sebelum kemudian menjadi CEO TikTok pada Maret 2021, menggantikan pendahulunya Kevin Mayer. Sejak menjabat sebagai CEO TikTok, Shou Zi Chew telah melakukan banyak perubahan dan penyesuaian untuk meningkatkan citra dan kredibilitas TikTok. Namun, seiring dengan popularitas yang semakin meningkat, TikTok juga semakin sering menjadi sorotan terkait privasi dan keamanan data pengguna.
Pada rapat kongres AS pada Maret 2022, Shou Zi Chew dihadapkan pada pertanyaan tajam dari beberapa anggota kongres tentang praktik privasi dan keamanan data pengguna TikTok. Beberapa anggota kongres menyuarakan keprihatinan tentang cara TikTok mengumpulkan dan memanfaatkan data pengguna, terutama anak-anak dan remaja. Mereka juga menanyakan tentang bagaimana TikTok mengelola data yang dikumpulkan dan memastikan bahwa data tersebut aman dari serangan cyber.
Shou Zi Chew berusaha memberikan jawaban yang memuaskan bagi anggota kongres. Ia menyatakan bahwa TikTok memiliki kebijakan privasi yang jelas dan transparan serta berkomitmen untuk menjaga keamanan data pengguna. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa TikTok memiliki tim khusus yang bertanggung jawab untuk menjaga keamanan data dan mencegah serangan cyber. Namun, beberapa anggota kongres masih merasa kurang puas dengan jawaban tersebut dan menganggap bahwa TikTok masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk meningkatkan praktik privasi dan keamanan data pengguna.
Kontroversi terkait privasi dan keamanan data
Kontroversi terkait privasi dan keamanan data bukanlah hal yang baru bagi TikTok. Sejak awal kemunculannya, TikTok telah mendapatkan kritik dari banyak pihak terkait praktik privasi dan keamanan data pengguna. Pada tahun 2019, Federal Trade Commission (FTC) AS bahkan memberikan denda sebesar $5,7 juta kepada TikTok terkait pelanggaran privasi data anak-anak di bawah umur.